Privasi atas data pribadi adalah hak yang di atur dalam undang – undang yang seharusnya tidak boleh di sebar atau di miliki oleh orang lain untuk kepentingan yang mengakibatkan pemilik data asli mengalami kerugian. Maraknya modus penipuan akhir – akhir untuk pencuran data membuat kita, harus semakin sadar betapa pentingnya data pribadi kita.
Hal yang sering terdengar adalah ketika data pribadi tersebar, data kita digunakan untuk pendaftaran pinjaman online yang sangat merugikan kedua belah pihak.
Semakin pesatnya teknologi berkembang, modus penipuan untuk mencuri data pribadi pun beragam, salah satunya ialah dengan menyisipkan sebuah tautan yang mengarah ke pada laman yang menarik, agar orang mau meng-klik tautan tersebut sebagai pintu awal untuk mencuri data pribadi kita.
Untuk itu bacaiseng.com telah merangkum 6 media yang sering kali digunakan untuk modus penipuan tersebut agar kita tidak menjadi korban.
1. Modus Penipuan – Via Whatsapp
Modus penipuan via aplikasi instant messaging seperti WhatsApp adalah yang paling sering digunakan oleh para penipu akhir akhir ini. melalui aplikasi komunikasi online WhatsApp yang umum terjadi adalah kiriman link hadiah atau voucher diskon.
Anda harus waspada dengan hal ini sebab apabila Anda meng-klik tautan link tersebut lalu Anda diarahkan untuk mengisi data diri pribadi sebagai syarat penebusan hadiah, maka itu adalah penipuan.
Apabila tiba-tiba Anda mendapat pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal maupun dari grup atau kerabat yang menyebar link hadiah/promosi/diskon, hiraukan saja.
Agar aman, hapus saja link tersebut dan jangan pernah tergoda untuk mengklik – nya, karena bisa jadi link tersebut telah disusupi malware atau virus yang bisa menyalin data-data di ponsel Anda.
2. Modus Penipuan Via e-mail
Penipuan via email ini juga kerap terjadi hingga saat ini. Cirinya, penipu akan mengirimkan pesan melalui email yang berisikan link website tertentu. Lalu, Anda akan digiring untuk membuka situs tersebut, login dan mengisikan username dan password.
Nah, Anda harus berhati-hati sebab modus penipuan via email ini biasanya berkedok seperti tawaran lowongan kerja, menang undian hadiah, update data perbankan ataupun online shop dan lain sebagainya.
3. Modus Penipuan Via SMS
Modus penipuan melalui SMS tergolong jadul tapi masih marak terjadi. Pastinya, Anda sendiri sering mendapatkan pesan melalui SMS, yang isinya mulai dari tawaran pinjaman kilat, hingga informasi menang hadiah menggiurkan seperti uang tunai, mobil, motor hingga emas logam mulia.
Umumnya, ciri modus penipuan via SMS ini adalah isi SMS berupa link dengan ajakan untuk mengklik link tersebut atau membalas SMS dengan menyertakan informasi seperti nomor identitas KTP, rekening bank, kode OTP (One-Time Password)(OTP), atau tiga digit nomor Card Verification Value (CVV).
4. Modus Penipuan Via Telepon
Modus penipuan via telepon Anda jangan gembira dulu apabila mendapatkan telepon dengan kabar menang undian. Waspadai modus penipuan klasik ini, karena zaman now ada banyak modus penipuan dengan cara mengaku dari pihak-pihak perbankan, perusahaan e-commerce (Shopee, Tokopedia, BukaLapak, dll) hingga dompet digital, lalu mengabarkan berita kejutan bahagia bahwa Anda menang sejumlah uang tunai yang akan ditransfer ke rekening bank Anda.
Ciri dari penipuan via telp ini mudah dikenali, yakni menginformasikan Anda menang undian, kemudian syarat menebus undian tersebut adalah Anda diminta untuk memberikan nomor rekening ataupun nomor handphone yang aktif di dompet digital (OVO, Go-Pay, Dana, LinkAJa), dan kode OTP.
5. Modus Penipuan SIM Swap Fraud
SIM swap fraud adalah modus dimana penipu akan mengambil alih akun media sosial atau akun bank korban dengan menggunakan nomor kartu SIM. Penipu bisanya melakukan penyusuran melalui akun media sosial korban hingga mendapatkan data pribadi seperti nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung.
Setelah pelaku sudah memiliki data korban, pelaku mendatangi gerai seluler dan meyakinkan operator seluler untuk melakukan ganti nomor ponsel korban dan mengurus kembali nomor baru. Setelah berhasil mendapatkan nomor baru, penipu akan dengan mudah melakukan transaksi perbankan dan menguasai akun digital lainnya sebab kode OTP akan dikirimkan ke nomor baru yang dimiliki oleh pelaku.
6. Modus Penipuan Berkedok Foto Selfie Beserta Identitas Diri
Selfie atau swa foto adalah hal biasa yang dilakukan banyak orang. Bahkan berkat kecanggihan teknologi, swa foto dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk) kerap dijadikan sebagai salah satu cara paling cepat dan modern dalam melakukan registrasi layanan online.
Sayangnya, apabila Anda tidak berhati-hati, foto selfie dengan identitas Anda bisa jadi sasaran empuk penipuan digital. Sebaiknya, Anda jangan pernah mengunggah foto selfie dengan memegang kartu identitas seperti KTP, SIM, NPWP hingga Kartu Kredit di platform sosial media (Facebook, Instagram, Twitter, TikTok), maupun website dan aplikasi yang tidak Anda kenal.
Discussion about this post